Senin, 04 April 2011

kecelakaan sulsel

Kematian akibat kecelakaan Lalu Lintas di Makassar sebanyak 6 orang/ bulan PDF Print E-mail
Written by Sudarianto   
Wednesday, 21 July 2010
by Lasudar
Jajaran Polrestabes Makassar mengimbau warga Makassar senantiasa berhati-hati jika mengendarai kendaraan. Berdasarkan data dari Satlantas Polrestabes Makassar, hingga pertengahan Juli ini, sebanyak 42 warga Makassar meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Tercatat telah terjadi 245 kecelakaan. Jika dikalkulasi per bulan, enam orang meninggal karena kecelakaan di jalan.
"Korban laka lantas yang meninggal rata-rata pengguna roda dua. Penyebabnya di antaranya karena melanggar rambu lalu lintas," kata Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait saat sosialisasi keselamatan lalu lintas di Hotel Jade, Jl Pettarani, Makassar, Selasa (20/7). Sosialisasi dihadiri perwakilan komunitas sepeda motor yang ada di Makassar. Acara diselenggarakan Dinas Perhubungan Makassar. 
Kasus kecelakaan lalu lintas dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Namun dari segi korban, angkanya justeru bertambah.
Tahun 2008, dari total 437 kecelakaan, 57 korban meninggal dunia. Sementara 2009, sebanyak 60 orang meninggal dari 401 kecelakaan di jalan.
Selain melanggar rambu lalu lintas, kelalaian pengendara, kondisi cuaca, hingga kondisi jalan yang rusak menjadi faktor utama. Klik judul untuk membaca selanjutnya.
Program Kawasan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran (Kamseltibcar) Lantas yang digagas Polrestabes Makassar dan Pemkot tidak berjalan maksimal.
Demikian juga dengan aturan menyalakan lampu hingga lajur kiri bagi kendaraan roda dua tidak efektif. Sejumlah ruas jalan yang menjadi percontohan kamseltibcar tidak berjalan maksimal (sumber: tribunt)
Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas di Indonesia tercatat sebagai pembunuh nomor dua setelah penyakit TBC. Sedangkan di Sulsel pada tahun 2009, tercatat di Puskesmas antara lain hypertensi (49,56%), Kecelakaan (16,96%), Asma (14,21), Diabetes Mellitus (7,31%) dan Tumor (6,91%). Sedangkan yang tercatat di RS ditemukan lima penyakit tidak menular urutan terbesar, antara lain kecelakaan (29,48%), hypertensi (20,87%), asma (7,43%), tindak kekerasan (5,67%), dan diabetes mellitus (4,99%). (sumber: profil kes Dinkes Sulsel)
 Tak hanya itu, Indonesia tercatat menduduki urutan pertama jumlah kecelakaan lalu lintas diantara negara ASEAN. Karena, Pertambahan jumlah kendaraaan bermotor roda dua di Indonesia kini mencapai 30 persen dalam satu tahun. Begitu juga halnya dengan kendaraan bermotor roda empat.
Namun peningkatan jumlah kendaraaan ini tidak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Akibatnya potensi kecelakaan semakin besar. Setiap tahun rata-rata 28.000 nyawa melayang di jalan raya. (sur)

Ulasan Mesin Pembunuh
KECELAKAAN lalulintas secara halus menjadi `'mesin pembunuh'' nomor satu. Namun kematian manusia akibat kelalaian di jalan raya tersebut nyaris luput dari perhatian.
Tidak seperti bencana yang seketika memporak-porandakan wilayah, merenggut jiwa manusia dan berbagai aset kehidupan, yang mendapat respon masyarakat luas. Masyarakat nyaris tidak tahu, kematian akibat kecelakaan di jalan raya dalam kurun waktu tertentu, bisa berlipat ganda, dibanding sebuah bencana alam.
Sesuai data dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), tahun lalu,  jalan raya di wilayah hukum Sulselbar merenggut 1.054 nyawa manusia.
Jasa Raharja membayar santunan kepada 3.874 korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas.
Jika angka tersebut dirata-ratakan, setiap hari kurang lebih 10 orang meninggal dunia, akibat kecelakaan lalulintas, pada jalan-jalan raya di wilayah Sulselbar.
Semua pihak baik pemerintah, swasta, pendidik, tokoh agama dan pengguna jalan, mestinya membangun kesadaran bersama, bahwa kecelakaan lalulintas atau jalan raya menjadi mesin pembunuh yang diam-diam.
Kelalaian pengguna jalan adalah variable utama yang menyebabkan kecelakaan di jalan raya.  Faktor ini bisa mencapai angka 80 persen. Sosialisasi kesadaran berkendara harus dimulai dari rumah dan sekolah. Sejak dini, kesadaran berkendara harus ditanamkan. (sumber:tribunt;sur)
Last Updated ( Wednesday, 21 July 2010 )

0 komentar:

Posting Komentar